About Me

Foto Saya
mujiantono
Saya adalah seorang guru Matematika di sebuah sekolah swasta di Bontang Kalimantan Timur. Saya sangat senang dengan profesi saya sebagai guru, karena disini saya mendapatkan banyak tantangan, mendapatkan banyak ilmu, banyak karakter dan banyak lagi. Selain itu banyak dinamika yang terjadi setiap saat.
Lihat profil lengkapku
Selasa, 30 Maret 2010

Sebuah Muhasabah Diri

Sebuah Muhasabah Diri
kiriman anik (anika_tc@plasa.com)


Tuhanku,
Aku hanyalah sebutir pasir di gurun-MU yang luas
Aku hanyalah setetes embun di lautanMU yang meluap hingga ke seluruh samudra
Aku hanya sepotong rumput di padangMU yang memenuhi bumi
Aku hanya sebutir kerikil di gunung MU yang menjulang menyapa langit
Aku hanya seonggok bintang kecil yang reduo di samudra langit Mu yang tanpa batas

Tuhanku
Hamba yang hina ini menyadari tiada artinya diri ini di hadapanMU
Tiada Engkau sedikitpun memerlukan akan tetapi �
hamba terus menggantungkan segunung harapan pada MU

Tuhanku����..baktiku tiada arti, ibadahku hanya sepercik air
Bagaimana mungkin sepercik air itu dapat memadamkan api neraka MU
Betapa sadar diri begitu hina dihadapanMU
Jangan jadikan hamba hina dihadapan makhlukMU
Diri yang tangannya banyak maksiat ini,
Mulut yang banyak maksiat ini,
Mata yang banyak maksiat ini�
Hati yang telah terkotori oleh noda ini�memiliki keninginana setinggi langit
Mungkinkah hamba yang hina ini menatap wajahMu yang mulia???

Tuhan�Kami semua fakir di hadapan MU tapi juga kikir dalam mengabdi kepada MU
Semua makhlukMU meminta kepada MU dan pintaku�.
Ampunilah aku dan sudara-saudaraku yang telah memberi arti dalam hidupku
Sukseskanlah mereka mudahkanlah urusannya

Mungkin tanpa kami sadari , kamu pernah melanggar aturanMU
Melanggar aturtan qiyadah kami,bahkan terlena dan tak mau tahu akan amanah
Yang telah Tuhan percayakan kepada kami�Ampunilah kami

Pertemukan kami dalam syurga MU dalam bingkai kecintaan kepadaMU
Tuhanku�.Siangku tak selalu dalam iman yang teguh
Malamku tak senantiasa dibasahi airmata taubat,
Pagiku tak selalu terhias oleh dzikir pada MU
Begitulah si lemah ini dalam upayanya yang sedikit
Janganlah kau cabut nyawaku dalam keadaan lupa pada Mu
Atau�.dalam maksiat kepadaMU �Ya Tuhanku Tutuplah untuk kamu dengan sebaik-baiknya penutupan !!�

Dari saudara untuk saudara �Perbaiki diri Serulah Orang Lain�

Muhasabah Diri

setelah 3 pekan berturut-turut absen, sekarang hadir liqo setelah sebelumnya ditegur murobby

berangkat jalazah ruhiyah ogah-ogahan karena "permohonan gak dateng" ditolak sama murobby

qiyamul lail dikerjain setengah hati sambil ngantuk-ngantuk karena malu amalan yauminya polos alias kosong waktu di mutabaah murobby

siangnya shaum sunnah, malemnya bales dendam. segala es cincau, es dawet, pop es, puding karamel, serabi, nasi uduk disikat. tumben-tumbennya shaum lantaran dapet ta`limat murobby

kadang hati merasa iri menyaksikan kesolehan saudara-saudari seperjuangan. lail, shaum sunnah, dhuha, rawatib-nawafil, dan tilawahnya mantep. begitu dapet ta`limat gak ada kata lain selain "kami dengar dan kami taat", pun ketika dapet amanah dikerjakan dengan dedikasi tinggi mengharap ridho Allah. tapi iri tinggallah iri. gak ada tindakan nyata untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan kesolehan

kadang hati merasa geram dengan kekejaman yahudi laknatullah terhadap saudara-saudari di Palestina dan belahan bumi lain, tapi cuma geram dihati. gak ada tindakan nyata untuk membela mereka, walaupun hanya sekedar meluangkan waktu untuk mendoakan mereka setelah sholat.

Ya Allah, pantaskan diri ini menyandang gelar Tentara Mu ?
pantaskah diri ini berbangga hati dengan sebutan Ummat Terbaik ?
pantaskah diri ini merasa lebih soleh dari orang lain sedangkan ibadah kami bahkan tidak lebih baik dari semutnya nabi Sulaiman ?
sedangkan secara sadar maupun tidak sadar kami telah menjadikan orang tua, teman, bahkan murobby sebagai illah kami selain Mu.
secara sadar maupun tidak sadar kami beramal atas dasar malu, takut, segan kepada makhluk yang tidak sebanding dengan Mu

Rabbana, ampuni kesalahan dan khilaf kami. maafkanlah kebodohan kami. jangan Kau hukum kami karena kelemahan kami. sesungguhnya Engkau maha pengampun dan maha pemberi hidayah. Engkaulah pelindung kami dunia akhirat. hanya kepada Engkaulah kami kembali.

(copas dari ukht Arum, pecutan keras terutama buatku. thanks for my beloved sista ^_^)
==========================
================================
sobats......
lihat kembali saudara2 qta di kiri, kanan, depan dan belakang qta. raih kembali yg sedang jatuh, bahkan tersungkur. beri pelepas dahaga bagi yg sedang melepas lelah dan letihnya, jangan sampai berlarut larut dalam kekosongannya. dan beri penerangan bagi yang dalam keadaan kelam....
Allahu Ghoyatuna (Allah tujuan kami)...
Arrasul qudwatuna (Rasul teladan kami)......
Alquran dusturruna (Al-qur'an pedoman hidup kami)...
Aljihadu sabililuna (jihad jalan juang kami).....
Almautu fi sabillah asma 'a manina (mati di jalan Allah SWT adalah cita2 kami tertinggi)....
Tags: muhasabah
Next: Allah mengajarkan cinta
Senin, 29 Maret 2010

Muhasabah kematian.........

By Kalam Puncak
Salam Maal Hijrah 1431 semua mudah-mudahan hijrah kita kearah keredhaan Allah hendaknya dan mati kita dalam islam cita-cita utama kita, inilah tajuk yang dibincangkan di Masjid At-Taqwa sempena tahun baru hijrah ini.

Semua kita mestilah berusaha untuk mati dalam keadaan islam, jika cita-cita ini diletakan dalam hidup kita maka yang bekerja pasti akan bekerja sungguh-sungguh, yang belajar pasti akan belajar bersungguh-sungguh agar semua yang kita buat akan mendapat keredhaan Allah

Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani

Wahai orang yang mempunyai jiwa yang sentiasa tenang tetap dengan kepercayaan dan bawaan baiknya! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan keadaan engkau berpuas hati (dengan segala nikmat yang diberikan) lagi diredhai (di sisi Tuhanmu)! Serta masuklah engkau dalam kumpulan hamba-hambaku yang berbahagia. Dan masuklah ke dalam SyurgaKu! (Al-Fajr: 27 – 28)

Sebagai muhasabah kematian dan menjadi pengajaran bagi menimbul rasa takut sakratul maut supaya kita selalu bersedia maka marilah kita fikirkan akan diri kita ini.

Bagaimana roh kita nanti

Jiwa yang beruntung:
Mengecap kenikmatan, ia bebas dan tiada yg menahannya dan boleh bertemu serta ziarah menziarahi. Ingat mengingat ttg apa yg dirasakan di dunia, dan tentang apa sedang berlaku pada penghuni dunia.

Jiwa yang rugi:
Sibuk dgn siksa yg dirasainya, maka tidak teringat utk bertemu dan ziarah menziarahi

Bagaimana menghadapi sakratul maut

Jiwa yang beruntung:
Dtg malaikat saktarul maut membawa sehelai kain sutera putih.

Jiwa yang rugi:
Dtg malaikat saktarul maut membawa kain guni yg kasar.

Seruan malaikat

Jiwa yang beruntung:
Malaikat menyeru , “keluarlah wahai roh yg bersih didlam keadaan redha lg diredhai kpd kegembiraan dan kepuasan dan Tuhan yg tiada murka.

Jiwa yang rugi:
Keluarlah roh yang jahat di dlm keadaan yg dimurkai, dan pergilah kepada siksa Allah

Bagaimana rohnya

Jiwa yang beruntung:
Rohnya berbau wangi dan terus dibawa ke pintu langit pertama sehingga pintu langit yg ke 7 oleh malaikat menemui Allah dan Allah memerintahkan ditulis namanya di Illiyin dan dibawa kpd roh-roh org mukmin, sdg mereka sgt gembira spt menyambut org yg baru pulang drp perantauan.
Maka mereka bertanya kpd roh itu, “apa yg dibuat oleh sifulan? Ketika itu malaikat menahan mereka seraya mengatakan: Birkanlah ia beristirihat dahulu, sebab dia baru shj terlepas drp keberatan dunia.

Jiwa yang rugi:
Maka roh itu keluar berbau busuk spt bau-bau bangkai, sehinggalah dibawa kepintu bumi, maka para malaikat mengatakan: alangkah busuknya bau roh ini, hinggalah dibawakan oleh mereka kepada roh-roh kaum kafir.

Banyak lagi nikmat dan azab yang akan kita terpaksa tempuhi bila ajal telah tiba, maka semua ini kita yang menentukan, fikirkanlah, fikirkanlah sebelum terlambat. Ummi menyeru pada diri ini taubatlah pada ALLAH sebelum kita terlambat, sempena tahun baru maal hijrah ini marilah kita bermuhasabah kematian kemana kita nanti........ marilah dengan rendah hati kita berdoa kepada Allah agar kita dikurniakan hati yang hidup, hati yang sensitif akan azab Allah, hati yang sentiasa insar bila memerhati akan kebesaran Allah dan terbit rasa hati yang luhur yang kita ini hanya hamba yang memerlukan perhatian daripada Tuannya.

Ya Allah! ampunilah dosa di kalangan kami yang masih hidup dan di kalangan kami yang telah meninggal dunia, di kalangan kami orang-orang dewasa, dikalangan kami lelaki dan perempuan, dikalangan kami yang sama-sama hadir dan dikalangan kami yang tidak hadir bersama. Wahai Allah! sesiapa yang masih hidup di antara kami Engkau jadikanlah dia hidup dengan berpegang teguh kepada agama islam dan sesiapa yang Engkau matikan di antara kami maka Engkau matikanlah dia di dalam iman. Wahai Allah! dengan hak/ kebenaran junjungan kami Nabi muhammad saw serta ahli keluarga Baginda, maka janganlah Engkau seksa anakku Muhammad 'Ammar, ya Allah! Ya Allah! jadikan kuburnya sebuah taman daripada taman-taman syurga yang indah dan janganlah Engkau jadikan kuburnya sebuah jurang daripada jurang-jurang neraka yang mengerikan.
Ameen...

Sms yang ummi terima daripada seorang sahabat yg boleh kita fikirkan bersama....

Teman,
Tangiskanlah air matamu hanya kerana Allah.
Janganlah alirkan air matamu pada mereka yang tidak patut ditangisi.

Teman,
Menangislah kerana takut akan azab neraka jahaman.
Pabila api neraka membutakan mata dan besi panas memukul badan hingga hancur isi & tulang.

Teman,
Menanggislah kerana keadaan di Padang Masyhar kelak,
Pabila diperlihatkan amalan-amalan mereka dalam keadaan telanjang, melalui perjalanan beribu tahun lamanya.

Teman,
Menanggislah kerana keadaan di dalam kubur kelak,
Pabila tujuh langkah telah berlalu, Mungkar dan Nankir datang menyeru.
Sediakah kita dengan jawapannya?

Teman,
Menangislah mengenangkan keadaan kita sekarang.
Leka dengan arus duniawi, tenggelam dibuai dosa

Teman,
Menanggislah kerana mengharapkan keampunan Allah.
Menanggislah kerana cinta dan rindu yang menggunung padaNya

Menanggislah wahai teman kerana mata yang tidak menanggis untuk Allah itu adalah mata bagi orang yang hitam hatinya.

Wallahu'alam.

Waktu

Pengikut