About Me
- mujiantono
- Saya adalah seorang guru Matematika di sebuah sekolah swasta di Bontang Kalimantan Timur. Saya sangat senang dengan profesi saya sebagai guru, karena disini saya mendapatkan banyak tantangan, mendapatkan banyak ilmu, banyak karakter dan banyak lagi. Selain itu banyak dinamika yang terjadi setiap saat.
Kamis, 01 Juli 2010
Potret Bangsaku
11.29 |
Diposting oleh
mujiantono |
Edit Entri
Tak ada lagi air mata ini tersisa, kini mengering. Tak ada lagi tersisa diruang benakku rasa sedih menyaksikan tumpang tindih dan bersilangnya masalah.
Kita jadi kebal rasa, banyak yang tak lagi tahu mana haram & halal Kebal menyaksikan kemiskinan yang papa, anak anak dhuafa, terhinakan dibarak barak pengungsian atau dipetak petak dijalanan, terusir dari desa dan kampung halaman.Mereka terusir, atau yang cacat terseok seok dijalanan, memelas asih, tak terpelihara. Bukankah ini tugas dari anak negeri yang kami pilih.
Bocah bocah laki perempuan tak lagi mampu bertandang kekelas. Drop out. Sepuluh lima belas tahun mendatang negri ini penuh dengan bocah bebal karena tak terjangkau melunasi espepe, buku, sepatu, & seragam.
Sementara wabah materialistic, tamak, serakah, tipu-menipu, popularitas, kongkalikong, selingkuh, manipulasi, ka-ka-en jadi penganan harian. Bau anyir tabloid dan cidi (CD) porno merambah dan merebak ditrotoar para pelepas nafsu syahwat demi lembar lembar Sudirman terkumpul. Juga liukan tubuh tubuh murah hampir tak berbusana mengundang, terpampang di layar tv atau dihalaman dan panggung panggung.
Anehnya... yang protespun dikatakan kolot, kuno berlebihan, sok moralis Bahkan jadi bahan selorohan.
Ohhh.. .Indonesiaku yang tengah tersaruk-saruk, menelusuri jalanan panas beraspalkan bunga bungaa riba. Sempoyongan.
Namun masih terlalu dinikah untuk menyadari semua ini Tak tahu atau tak mau mencari tahu... apa salah diri ini
Desah desah doa dari segelintir yang hanief dan mu'min dilarut tengah malam, dipojokan rumah bilik gedek remang terevaporasi begitu saja oleh pengap dan panasnya udara atau bising dari derunya mesin motor para pekerja dan penyewa motor ojek untuk mengais rejeki mereka, atau tersapu oleh debu debu keonaran, perpecahan. Tak menyisakan perubahan. Rona itu bahkan tetap kelabu Yang ma'ruf kalah tergilas.
Doa doa itu pupus tersapu oleh dosa dosa Nan bergelimang dan bergelimpang melintang. Dimana mana.
Aku lelah - aku penat dan jenuh.
Ya Rabb kami tahu Engkau tengah mendera kami Atas dosa dosa dan ingkarnya kami. Kami lengah dan lalai Kami yang terlena dan larut dengan nikmat nikmatMu Kau manjakan kami oleh guyuran hujan hingga suburnya bumiMu untuk kami tanami juga oleh sinar mentarimu. Tak lupa isi perut bumi ini dengan kekayaan beragam untuk jadi bahan jarahan anak negeri dan orang luar negeri Lupakah kami bersyukur kepadaMu ya Rabb?
Atau telah ingkarkah kami atas nikmat Tauhidmu hingga kami tercabik oleh torehan dan oretan lewat media yang mulai mengikis kisi kisi hati agar terlahir rasa ragu, dicelah relung hati kami, lalu terpecah, lalu dikotak & dikelompokan bahkan oleh saudara saudara kami yang ber-Shahadah.
Ya Rabb tidak cukupkah dengan lima kali kami berlutut, menyembahmu, bersaum, berzakah dan berumroh & berhaji. Janganlah engkau angkat 'Tauhid dan nikmat iman kami' dari qalbu qalbu kami yang dhaif ini. Biarkan ia bersemayam pada relung rongga dada kami, kendati kami sesekali digoyah dan diguncang.
Ya Allah hadirkan rasa welas asih pada mereka mereka yang telah kebal rasa. Hadirkan rasa peka pada nurani mereka yang diberi amanah untuk mengelola atau pada mereka yang memiliki kesempatan, berikanlah itu... sebelum datang hari penyesalan. Mumpung masih ada matahari Mumpung masih ada hari esok
Ya Allah air mata ini telah mengering,
Tak ada lagi yang tersisa
Lalu dari mana ku memulai
Aku buntu tak tahu.................
al_shahida@yahoo.com
London, dipenghujung malam 26.8.04
Kita jadi kebal rasa, banyak yang tak lagi tahu mana haram & halal Kebal menyaksikan kemiskinan yang papa, anak anak dhuafa, terhinakan dibarak barak pengungsian atau dipetak petak dijalanan, terusir dari desa dan kampung halaman.Mereka terusir, atau yang cacat terseok seok dijalanan, memelas asih, tak terpelihara. Bukankah ini tugas dari anak negeri yang kami pilih.
Bocah bocah laki perempuan tak lagi mampu bertandang kekelas. Drop out. Sepuluh lima belas tahun mendatang negri ini penuh dengan bocah bebal karena tak terjangkau melunasi espepe, buku, sepatu, & seragam.
Sementara wabah materialistic, tamak, serakah, tipu-menipu, popularitas, kongkalikong, selingkuh, manipulasi, ka-ka-en jadi penganan harian. Bau anyir tabloid dan cidi (CD) porno merambah dan merebak ditrotoar para pelepas nafsu syahwat demi lembar lembar Sudirman terkumpul. Juga liukan tubuh tubuh murah hampir tak berbusana mengundang, terpampang di layar tv atau dihalaman dan panggung panggung.
Anehnya... yang protespun dikatakan kolot, kuno berlebihan, sok moralis Bahkan jadi bahan selorohan.
Ohhh.. .Indonesiaku yang tengah tersaruk-saruk, menelusuri jalanan panas beraspalkan bunga bungaa riba. Sempoyongan.
Namun masih terlalu dinikah untuk menyadari semua ini Tak tahu atau tak mau mencari tahu... apa salah diri ini
Desah desah doa dari segelintir yang hanief dan mu'min dilarut tengah malam, dipojokan rumah bilik gedek remang terevaporasi begitu saja oleh pengap dan panasnya udara atau bising dari derunya mesin motor para pekerja dan penyewa motor ojek untuk mengais rejeki mereka, atau tersapu oleh debu debu keonaran, perpecahan. Tak menyisakan perubahan. Rona itu bahkan tetap kelabu Yang ma'ruf kalah tergilas.
Doa doa itu pupus tersapu oleh dosa dosa Nan bergelimang dan bergelimpang melintang. Dimana mana.
Aku lelah - aku penat dan jenuh.
Ya Rabb kami tahu Engkau tengah mendera kami Atas dosa dosa dan ingkarnya kami. Kami lengah dan lalai Kami yang terlena dan larut dengan nikmat nikmatMu Kau manjakan kami oleh guyuran hujan hingga suburnya bumiMu untuk kami tanami juga oleh sinar mentarimu. Tak lupa isi perut bumi ini dengan kekayaan beragam untuk jadi bahan jarahan anak negeri dan orang luar negeri Lupakah kami bersyukur kepadaMu ya Rabb?
Atau telah ingkarkah kami atas nikmat Tauhidmu hingga kami tercabik oleh torehan dan oretan lewat media yang mulai mengikis kisi kisi hati agar terlahir rasa ragu, dicelah relung hati kami, lalu terpecah, lalu dikotak & dikelompokan bahkan oleh saudara saudara kami yang ber-Shahadah.
Ya Rabb tidak cukupkah dengan lima kali kami berlutut, menyembahmu, bersaum, berzakah dan berumroh & berhaji. Janganlah engkau angkat 'Tauhid dan nikmat iman kami' dari qalbu qalbu kami yang dhaif ini. Biarkan ia bersemayam pada relung rongga dada kami, kendati kami sesekali digoyah dan diguncang.
Ya Allah hadirkan rasa welas asih pada mereka mereka yang telah kebal rasa. Hadirkan rasa peka pada nurani mereka yang diberi amanah untuk mengelola atau pada mereka yang memiliki kesempatan, berikanlah itu... sebelum datang hari penyesalan. Mumpung masih ada matahari Mumpung masih ada hari esok
Ya Allah air mata ini telah mengering,
Tak ada lagi yang tersisa
Lalu dari mana ku memulai
Aku buntu tak tahu.................
al_shahida@yahoo.com
London, dipenghujung malam 26.8.04
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Waktu
Blog Archive
-
▼
2010
(116)
-
▼
Juli
(34)
- MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PENGAJARAN LANGSUNG
- Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction)
- Model Pembelajaran Langsung, Koperatif dan Berbasi...
- Maka Ber-Tahajudlah, Berkhalwat Berdua dengan Tuha...
- KEUTAMAAN HARI JUM'AT
- Islam Harus Kaya
- Di Persimpangan Jalan Jakarta dan Fukuoka
- Surat Cinta dari Manusia-Manusia yang Malamnya Pen...
- Bersama Wali Allah (3-3)
- Kisah 5 Perkara Aneh
- WASIAT ROSULULLOH S.A.W. KEPADA AISYAH
- Baru sebatas kasihan.. (pelajaran dari sudut lampu...
- Doa Ibu Untukmu
- Keutamaan Shalat Tarawih
- Marhaban yaa Ramadhan...
- Saat Kusentuh Jemarimu Dengan Mesra
- Orang-orang Yang Di do'akan Oleh Para Malaikat
- Kacang Mangsa Ninggal Lanjaran
- Aih... Aih...
- Mensinergikan Piala Dunia dengan Qiyamul Lail
- Maka Ber-Tahajudlah, Berkhalwat Berdua dengan Tuha...
- Diary Hati...
- MAKKAH INDONESIA
- Sholat menurut medis Alternatif
- WASPADA TERHADAP "VIRUS MERAH JAMBU = VIRUS CINTA"
- WASPADA TERHADAP "VIRUS MERAH JAMBU = VIRUS CINTA"
- Satu Jam Untuk Kebahagiaan Dunia Akhirat
- "Harum Mewangi"
- Nasihat Rasulullah Menyambut Bulan Ramadhan
- Mengapa Tak Mau Berdoa?
- Renungan Sebelum Makan
- MANUSIA DIANTARA DUA TANGISAN
- Potret Bangsaku
- Kabel dan Cahaya Lampu
-
▼
Juli
(34)
0 komentar:
Posting Komentar