About Me
- mujiantono
- Saya adalah seorang guru Matematika di sebuah sekolah swasta di Bontang Kalimantan Timur. Saya sangat senang dengan profesi saya sebagai guru, karena disini saya mendapatkan banyak tantangan, mendapatkan banyak ilmu, banyak karakter dan banyak lagi. Selain itu banyak dinamika yang terjadi setiap saat.
Rabu, 07 April 2010
Air Mata Ayah
09.52 |
Diposting oleh
mujiantono |
Edit Entri
By: agussyafii
Hari ini saya membuka email, hati saya terasa tersentak. Air mata mengalir tak kuasa untuk ditahan. Setiap baris kalimatnya saya baca. Kata-katanya menghunjam dihati bahkan mengoyak kelubuk yang paling dalam. Beliau menuturkan sebagai berikut.
'Mas Agus, putra saya meninggal dunia di usianya 2 tahun. tepat satu hari sebelum hari kelahirannya. Hari Ahad ketika saya libur, seharian kami bermain. Saya, istri dan anak bercanda seolah tiada mengerti apa yang akan terjadi. Badannya panas tiba-tiba, siang itu juga saya membawanya ke dokter. Tidak ada perkembangannya. Malamnya kembali saya membawanya ke Rumah Sakit dan anak saya yang sekecil itu harus diinfusnya dan mendapatkan oksigen. Sampai anak saya koma dan akhirnya tiada. Air mata saya tertumpah. Isak tangis tak bisa saya tahan. Saya memeluknya dan mencium wajahnya. Saya katakan pada, 'Sayang, ayah selalu mencintaimu. Kembalilah padaNya. Ayah ikhlaskan kamu..sayang.'
Dikalimat beliau selanjutnya ada kata-kata yang begitu indah namun terasa sebuah kepedihan dihati yang teramat dalam dan sebuah renungan bagi kita sebagai orang yang beriman, 'Saya yakin Mas Agus Syafii. musibah dengan meninggalnya anak saya ini adalah ladang peningkatan iman dan taqwa saya dan istri saya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Saya selalu ingat hadist Nabi Muhammad yang sering Mas Agus kutip.
'Sungguh menakjubkan orang yang beriman karena segala urusannya adalah baik bagi dirinya. Dalam hal ini tidak akan terdapat melainkan orang yang mukmin. Apabila ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur karena hal itu baik untuknya. Dan apabila tertimpa musibah, ia bersabarkarena hal itu baik juga untuknya. (HR. Muslim).
Alangkah istimewa beliau seorang ayah yang juga sebagai seorang mukmin mampu melewati semua penderitaan dan kepedihan dihatinya, disetiap tetesan air matanya adalah ladang peningkatan iman dan taqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Itulah Air mata ayah. Subhanallah.
Hari ini saya membuka email, hati saya terasa tersentak. Air mata mengalir tak kuasa untuk ditahan. Setiap baris kalimatnya saya baca. Kata-katanya menghunjam dihati bahkan mengoyak kelubuk yang paling dalam. Beliau menuturkan sebagai berikut.
'Mas Agus, putra saya meninggal dunia di usianya 2 tahun. tepat satu hari sebelum hari kelahirannya. Hari Ahad ketika saya libur, seharian kami bermain. Saya, istri dan anak bercanda seolah tiada mengerti apa yang akan terjadi. Badannya panas tiba-tiba, siang itu juga saya membawanya ke dokter. Tidak ada perkembangannya. Malamnya kembali saya membawanya ke Rumah Sakit dan anak saya yang sekecil itu harus diinfusnya dan mendapatkan oksigen. Sampai anak saya koma dan akhirnya tiada. Air mata saya tertumpah. Isak tangis tak bisa saya tahan. Saya memeluknya dan mencium wajahnya. Saya katakan pada, 'Sayang, ayah selalu mencintaimu. Kembalilah padaNya. Ayah ikhlaskan kamu..sayang.'
Dikalimat beliau selanjutnya ada kata-kata yang begitu indah namun terasa sebuah kepedihan dihati yang teramat dalam dan sebuah renungan bagi kita sebagai orang yang beriman, 'Saya yakin Mas Agus Syafii. musibah dengan meninggalnya anak saya ini adalah ladang peningkatan iman dan taqwa saya dan istri saya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Saya selalu ingat hadist Nabi Muhammad yang sering Mas Agus kutip.
'Sungguh menakjubkan orang yang beriman karena segala urusannya adalah baik bagi dirinya. Dalam hal ini tidak akan terdapat melainkan orang yang mukmin. Apabila ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur karena hal itu baik untuknya. Dan apabila tertimpa musibah, ia bersabarkarena hal itu baik juga untuknya. (HR. Muslim).
Alangkah istimewa beliau seorang ayah yang juga sebagai seorang mukmin mampu melewati semua penderitaan dan kepedihan dihatinya, disetiap tetesan air matanya adalah ladang peningkatan iman dan taqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Itulah Air mata ayah. Subhanallah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Waktu
Blog Archive
-
▼
2010
(116)
-
▼
April
(65)
- Renungan Buat Sang Suami
- Duri Dalam Jiwa (Asywak)
- Pohon Berduri
- "Arjuna dan Sang Bidadari"
- Dari Ibu, Kita Belajar Mengenal Allah
- CINTA TAK TERBATAS
- Say no to gosip
- 5 (Lima) "S"
- Jangan Terlena Dengan Kenikmatan Semu Itu
- Di Sisinya Selalu Ada Cinta
- Hanya Ingin Kau Berubah
- RAHASIA KASIH SAYANG ALLAH
- SUARA YANG DIDENGAR MAYAT
- Ya Alloh...
- Dalam genggaman cinta mu
- Embun di Daun Semanggi
- Mampukah aku ya Rabb
- Tujuh Langit, Tidak Berarti Tujuh Lapis
- Kisah Azlina, Saat Dua Jam Mati Suri di MMC Melaka...
- Indahnya Pahala Menahan Amarah
- Muhasabah di hari Ulang tahun ke 35
- Muhasabah di Hari Ulang Tahunku
- Mendeteksi Sehatnya Qalbu (Hati)
- Kupinang Engkau dengan Hamdalah
- Nasehat: Pelita Bagi Gelapnya Hati
- Jika Tanpa Ampunan~Mu
- Mengenal Imam al-Bukhari
- AIRMATA RASULULLAH SAW...
- Betapa Sedikit Syukur Kita
- Bergeraknya Gunung Di Bumi
- Orang yang Dilindungi Allah
- Sebab utama laki2 di tarik ke neraka oleh wanita
- Bersama Kita Jelang Surga
- Menjadi Bidadari Dunia dan Akhirat
- Kasih Tak Sampai
- Bidadari Kecil Itu Tak Pernah Sendiri
- Sharing sama Allah yuk
- Rencana Tuhan itu Indah
- Menebar Sejuta Cinta Buat Dia
- Bila Hati Bercahaya
- Sebening Kaca
- Kisah Nenek Pemungut Daun
- Munculnya Awan Bertuliskan Allah Dan Muhammad Mung...
- Tujuh Indikator Kebahagiaan Dunia
- Tetesan Air Mata
- Dalam genggaman cinta mu
- Doa Para Akhwat yang sangat merindukan datangnya s...
- Doa untuk Kekasih...
- Air Mata Ayah
- Izinkan Aku Menciummu, Ibu
- 12 Barisan di Akhirat
- Do'a Untuk Orang Tua
- Menghias hati dengan menangis
- Umur yang mencair seperti es
- Sepenggal doa Untukmu
- Anugerah Terindah Milik Kita
- Anugerah Terindah Milik Kita
- Aku Makin Cantik Hari Ini
- Merengkuh Cinta dalam Buaian Pena
- Do'a dikala ragu akan dirinya
- Tanganmu, Ibu.
- Embun di Daun Semanggi
- Jika Kau Menjadi Istriku Nanti
- Kala Cinta Datang Menggoda
- Email Dari Rasul
-
▼
April
(65)
0 komentar:
Posting Komentar